Aip Saripudin: Iket Simbol Karakter Filosofi Dan Estetika Si Pamakainya

Dipublikasi oleh:

Budayawan Sunda asal Galuh Ciamis Aip Saripudin mengajak seluruh warga masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa untuk turut menjaga dan memilihara budaya tanah leluhur dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita harus bangga dengan budaya kita, jadikan budaya sendiri sebagai gaya hidup kita dalam sehari-hari dan tidak usah malu dengan budaya sendiri misalnya mengenakan iket Sunda,” kata Aip Saripudin.

Aip Saripudin menuturkan,saat ini sejumlah budayawan Ciamis khususnya dan umumnya budayawan Sunda di Jabar tengah menghidupkan kembali tradisi menggunakan totopong (iket kepala sunda). Karena itu, besar harapan mahasiswa dan pelajar serta masyarakat tatar Galuh Ciamis dapat mendukung hal itu.

“Tradisi budaya dan kecintaan generasi muda terhadap budayanya harus terus dikembangkan.Kita bangsa yang kaya akan budaya,mari kita bersama-sama menjaga budaya bangsa agar tetap terjaga hingga generasi berikutnya,” ajak Aip Saripudin.

Dijelaskan Aip Saripudin, iket merupakan tradisi dan ciri orang Sunda dimana menggunakan iket merupakan kehormatan bagi orang Sunda.Iket dalam budaya sunda memiliki filosofi dan secara tersurat bermakna produk yang diciptakan dan dipakai leluhur Bangsa Sunda sebagai ciri khas budayanya.

“Secara tersirat,iket menjadi suatu simbol dari karakter, filosofi dan estetika si pemakainya, sementara fungsi dasarnya untuk merapihkan rambut, melindungi kepala dari cuaca panas, hujan dan lingkungan, membawa barang dan pelindung badan iket bisa juga dikatakan sebagai mahkota dan mencerminkan si pemakai tidak sombong” ungkap Aip Saripudin.


Ikuti Media Sosial Kami!

Social Media Widget SM Widgets




Iket Sunda Kiwari Updated at: 16.22.00

0 comments:

Posting Komentar